Entri Populer

Selasa, 26 April 2011

Makhluk Yang Bernama “Kucing”

            Sebenarnya buat kamu yang tidak suka kucing sama sekali, ini adalah blog yang paling membosankan sedunia. Lantaran edisi curhat kali ini aq mau berbagi cerita tentang kucing.Mengupas lebih REAL (keseringan nonton status selebritis nih). Baiklah, kucing merupakan binatang yang paling cantik dan indah, sangking indahnya sampai –sampai kucing dijadikan icon cara berjalan yang baik dan menarik, kamu pernah dengar “Cat Walk” atau seorang pragawan atau pragawati berjalan di panggung. Kalau kamu pernah lihat, coba bandingkan dengan cara berjalan kucing. Jalan dengan keempat kakinya, namun begitu indah dan menarik, sangat tertata dan hati-hati.
           Kucing juga memiliki mata yang sangat fokus, dan binatang yang sangat mudah dimengerti. Segalak apapun kucing pasti bisa ditaklukan asal menggunakan intuisi atau hati dan perasaan (hhhe ), ia seperti manusia yang sebenarnya tidak ingin marah atau dalam dunia kucing disebut “nyakar”. Aq pernah dulu merasa gagal (duh bahasanya hipebola) jadi penjinak kucing lantaran tanganku dua-duanya luka, habis dengan luka yang sangat dalam (hhhe kayak cerita roman). Tapi yang anehnya adikku mengelusnya dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. 
            Awalnya kukira itu kucing pilih kasih. Setiap lewat didepan kucing itu aku trauma dan menjauhinya, hingga akhirnya suatu sore yang berawan (g ada hubungannya) aku coba memegang kepalanya dan hasilnya teteup sama, tapi sekarang aq Cuma lari kekamar cari Betadine.
Lukanya lumayan ribet, jariku terbelah dan darahnya susah berhenti, dari lukanya keliatan tuh kucing sangat berniat menyakarku. Karena gak tahan, aku ngomel sepanjang sore itu dan usir dia dengan sapu.”dasar binatang ga punya fikiran, pilih kasiiiiiih”ujarku kemudian.
           Adikku yang mendengar ketawa aja, trus bilang kalau cara yang tepat adalah membelainya dengan “manis…maniss” jangan diam aja,mungkin kucing itu bukan penganut moto” Talk Less Do More”, karena ia takut dan berusaha melindungi dirinya dengan sikap “juteknya” , Saran selanjunya jangan disentuh bagian bahu kebawah, karena kucing itu punya luka habis berantem dengan sesama “Gank” kucingnya. Dengan hati-hati aku coba merealisasikan(?) saran adikku itu meski dengan wajah pucat pasi, setengah hidup dan mati(lebay), untuk memegangnya dan membelai itu kucing.Dan Berhasil!!!.aq selamat….TERNYATA SEMUA ADA ILMUNYA.
           Kisah lain ketika dikosanku yang memiliki halaman sangat luas, dan interaksi kucing tetangga yang sangat kondusif memaksa aku untuk memelihara kucing betina!!!, awalnya aku takut memelihara kucing betina karena dinilai akan merepotkan, setidaknya begitu kata ayahku. Tapi seiring berjalannya kucing, aku berusaha memeliharanya, meski ga sepenuh hati, aku tetap memberinya makan. Suatu hari yang menakutkan adalah waktu kucing itu…”hamil” dan melahirkan!!!. Pra melahirkan itu adalah hal yang paling menyeramkan.
Kucing itu gag pernah mau ditinggal, ia takut melahirkan sendiri(maka aku menemaninya pada hari minggu pagi ga pake mandi) dengan memberikan kotak kardus plus bajuku yang sudah sempit.Hiiiiyyyyy….pertamanya aku takut, scara liad orang melahirkan aja ga pernah, ini malah lihat kucing…dan detik pertama lewat…detik kedua…dan detik ketiga…..kantong seperti darah keluar dan ia menjilati anaknya yang masih basah itu, dan mata kucing itu ga pernah berhenti sedikitpun ngeliat aq….., aku juga (sambil gigit jari).
           Takut bukan main, tapi harus mau karena kasian kan tuh kucing, mana “suami”nya ga bertanggung jawab ninggalin “istrinya” sendirian.yaaahhhhhh…..rasanya kalo ada kucing melahirkan lagi aku ga takut…!!! Dan anak kos-kosan ga ada yang mau nemenin kucing itu, kalo udah lahir baru pada liad …hhhhh….sendirian…tapi hasilnya gag buruklah soalnya yang keluar makhluk blasteran Persia…imuuuttt….ky aq…(hueeeksss).sekian yah penikmat kucing…eh penyayang kucing…
:*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar